Monday, April 30, 2012

Polisi Antisipasi Hari Buruh dengan Pendekatan Pagar Kawat Berduri

MALANG, KOMPAS.com - Polisi masih memahami peringatan hari buruh yang di Amerika Serikat disebut Labour Day dengan pendekatan keamanan.
Buktinya, setelah beberapa pekan menyingkirkan pagar kawat berduri dari kawasan depan kompleks Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Malang karena demo anti kenaikan BBM, hari Selasa ini (1/5/2012).
Ratusan aparat kepolisian dengan truk-truk dan mobil water canon disiagakan s ecara agak tersembunyi di jalan samping kompleks Balai Kota dan Gedung DPRD.
Arak-arakan buruh tiba setelah berjalan kaki dari tempat berkumpulnya di kawasan Pakis, Kabupaten Malang, sekitar 7 km dari Pusat Kota Malang.
Aparat kepolisian termasuk puluhan petugas Polwan berkumpul dan duduk-duduk di lokasi perkiraan unjk rasa di alun-alun bundar Kota Malang. Lokasi ini tadinya merupakan lokasi dua tujuan unjuk rasa, karena ada Balai Kota dan Gedung DPRD. Namun saat ini Gedung DPRD dalam keadaan kosong, karena dalam proses renovasi, dan anggota Dewan berkantor di gedung lain.
Sehingga sasaran unjuk rasa di pihak pemerintah saat ini tinggalah Gedung Balai Kota. Lo gika pengunjuk rasa biasanya mengarahkan unjuk rasanya ke gedung pemerintah, memang masuk akal bahwa Bali Kota dijadikan pusat tujuan.
Hanya saja, ketika kemudian dipasangi pagar kawat berduri, tampak bahwa aparat keamanan hanya melihat pengunjuk rasa sebagai sumber kekerasan.

Dangdut dan "Doorprize" Ramaikan Hari Buruh di Surabaya

 
SURABAYA, KOMPAS.com - Peringatan Hari Buruh, Selasa (1/5/2012), di kompleks Tugu Pahlawan Surabaya dibuat meriah dengan menghadirkan pertunjukan musik dangdut dan undian berhadiah.
Beberapa hadiah yang dipersiapkan antara lain delapan unit sepeda gunung yang disiapkan. Selain itu, 2 unit TV Toshiba, 2 unit kulkas Toshiba, 1 mesin cuci Dempo, 1 alat toaster (pemanggang roti), 1 kompor gas, 1 kipas angin dan 1 DVD player.
Ketua pelaksana acara, Sya'roni, mengklaim, acara itu didukung oleh sebagian besar serikat buruh se-Jawa Timur yakni 33 serikat buruh. ''Kami tidak hanya bersenang-senang, kami juga memberikan kesempatan buruh untuk berorasi menyampaikan aspirasinya di atas panggung,'' katanya.
Di lokasi, peringatan hari buruh tersebut terkesan semi formal. Di depan panggung terdapat ratusan kursi yang tidak semuanya terisi oleh buruh. Di sisi depan, dihadiri sejumlah pejabat dari Pemprov Jatim, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, dan Ketua DPRD Jatim, Imam Sunardi.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jatim, Hary Soegiri, acara tersebut murni inisiatif dari buruh, tidak ada fasilitas dari Pemprov Jatim. ''Itu dari buruh untuk buruh, juga ada partisipasi dari perusahaan,'' katanya.
Peringatan hari buruh kali ini, pihaknya memang sengaja memecah konsentrasi massa agar tidak hanya terfokus di kantor gubernur dan Gedung Negara Grahadi. Massa buruh dipecah di enam lokasi kabupaten/kota, yakni Pasuruan, Gresik, Madiun, Malang, Balai Kota Surabaya dan Kantor Gubernur Jatim.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts